TOP

Sempat Mandek, Indonesia dan Korsel Bahas Kelanjutan Proyek Jet Tempur KF-21

2025-11-07 06:59:09
GYEONGJU,software - Presiden Indonesia Prabowo Subianto membahas kelanjutan kerja sama pertahanan dengan Presiden Korea Selatan Lee Jae Myung, termasuk proyek pengembangan jet tempur KF-21 Boramae, dalam pertemuan bilateral di sela-sela KTT APEC 2025 yang digelar di Gyeongju, Sabtu (1/11/2025).Pertemuan tersebut menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategis di bidang pertahanan yang telah berlangsung lama, sekaligus mendorong hasil yang lebih konkret dari proyek pengembangan pesawat tempur generasi baru tersebut.Dalam rekaman pernyataan yang diterima di Jakarta, Prabowo mengatakan bahwa negosiasi terkait proyek KF-21 terus berjalan dan akan dibahas lebih rinci oleh tim teknis dari kedua pihak.Baca juga: Proyek Jet Tempur Korsel-Indonesia KF-21 Mandek di Tengah Pembangunan IKN“Saya kira kami akan terus membahas tindak lanjut proyek KF-21. Para negosiator terus bekerja, dan tentu saja, negosiasi selalu bergantung pada faktor ekonomi, harga, dan skema pembiayaan,” ujar Prabowo.Ia menambahkan, pembahasan lanjutan akan dilakukan oleh para menteri serta tim teknis dari pemerintah Indonesia dan Korea Selatan untuk memastikan keberlanjutan proyek tersebut.Sementara itu, Presiden Lee menegaskan pentingnya kerja sama yang telah terjalin antara kedua negara dalam proyek jet tempur ini.“Kedua negara telah membangun hubungan kerja sama yang mendalam di sektor militer dan keamanan, seperti pengembangan bersama pesawat tempur. Saya berharap kerja sama ini dapat terus berlanjut untuk menghasilkan capaian yang lebih besar,” kata Lee dalam sambutannya di Gyeongju International Media Center.Dok. Biro Pers Sekretariat Presiden Presiden Prabowo Subianto melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Republik Korea Lee Jae Myung di Hwabaek International Convention Center (HICO), Gyeongju, Sabtu (1/11/2025).Presiden Lee juga memuji prinsip diplomasi dan keamanan Indonesia yang disebut sejalan dengan kebijakan Korea Selatan saat ini.Ia menyinggung semangat “Politik Bandung” — deklarasi negara-negara Dunia Ketiga yang menolak kolonialisme dan menjunjung kedaulatan — sebagai fondasi penting dalam hubungan kedua negara.“Kami mengetahui bahwa Indonesia selalu berpegang pada prinsip keseimbangan, otonomi strategis, kerja sama, dan pragmatisme dalam diplomasi dan keamanan. Prinsip-prinsip itu menjadi dasar kokoh bagi strategi diplomasi dan keamanan Korea Selatan saat ini,” ujar Lee.Lee juga meminta Prabowo untuk berbagi pengalaman menghadapi dinamika keamanan global yang semakin tidak stabil.Dalam tanggapannya, Prabowo menyampaikan apresiasi atas kerja sama erat yang telah terjalin antara Indonesia dan Korea Selatan di bidang ekonomi maupun pertahanan.Ia menyebut komunikasi antara pemerintah Indonesia dan para pelaku industri Korea berjalan sangat aktif selama setahun terakhir.“Saya telah bertemu dengan para pemimpin industri dan bisnis Korea ketika mereka berkunjung ke Indonesia. Kami berdiskusi panjang, dan kami sangat terbuka terhadap partisipasi berkelanjutan Korea dalam ekonomi kami. Kami menantikan kerja sama ini terus berkembang,” kata Prabowo.

Mirror Edition - Daily News and Expert Opinions http://m.balinewshub.cc/