TOP

Cetak Rekor, OJK Sebut Aset Perbankan Syariah Tembus Rp 1.000 Triliun

2025-11-07 06:55:34
JAKARTA,fisheries - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, aset perbankan syariah pada akhir September 2025 mencapai Rp 1.000 triliun.Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, mengatakan, aset perbankan syariah ini baru pertama kali mencapai level di atas Rp 1.000 triliun."Saya optimistis bahwa aset perbankan syariah pada akhir September 2025, untuk pertama kalinya akan menembus Rp 1.000 triliun," kata dia dalam Pertemuan Tahunan Perbankan Syariah ke-3 Tahun 2025, Selasa (4/11/2025).Baca juga: OJK Beberkan Kisi-kisi Profil Calon Bank Umum Syariah Baru, Simak BocorannyaIa menambahkan, perbankan syariah mencatat pertumbuhan aset industri mencapai 8,15 persen secara tahunan hingga Agustus 2025 menjadi Rp 975,9 triliun.Sementara dari sisi pembiayaan, perbankan syariah mencatat pertumbuhan sebesar 8,13 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp 670,8 triliun.Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) bank syariah meningkat 7,37 persen menjadi Rp 757,2 triliun.Dian menjelaskan, pertumbuhan aset tersebut ditopang oleh ekspansi pembiayaan bank syariah yang lebih tinggi dari bank konvensional.Perbankan syariah secara umum juga terus menjajal memasarkan produk-produk baru dan menggaet nasabah baru."Jadi kelihatannya mereka sedang melakukan scale up baik di unit usaha syariah maupun di bank umum syariahnya," imbuh dia.Menurut Dian, saat ini bank syariah sedang melakukan revitalisasi untuk bisa berkontribusi lebih terhadap industri.Peningkatan kinerja bank syariah juga dipengaruhi oleh adanya langkah pengawasan oleh OJK."Sekarang kan target kredit sudah masuk RBB (Rencana Bisnis Bank), kami juga sering melakukan provincial meeting dengan bank. Jadi kalau misalnya ada yang tidak sesuai dengan kemauan kami, itu OJK bisa push," tutup dia.Sebelumnya, Dian mengatakan, tantangan industri keuangan syariah tersebut bersifat struktural, persepsi, dan operasional."Terkait dengan struktur industrinya, banyak lembaga keuangan syariah masih pada skala permodalan yang rendah," kata dia dalam Indonesia Islamic Finance Summit 2025, Senin (3/11/2025).Ia menambahkan, kondisi tersebut yang membuat daya saing lembaga keuangan syariah kurang memadai.Lebih lanjut, pada sektor perbankan syariah, kebijakan spin off atau pemisahan unit usaha syariah (UUS) diharapkan dapat memperkuat struktur industri.Ia juga berharap dalam satu hingga dua tahun ke depan akan muncul 3-4 bank syariah besar lainnya yang skalanya bisa sama dengan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI).Baca juga: RI Belum Bisa jadi Negara dengan Ekonomi Syariah Terbesar Dunia, Kenapa?

Mirror Edition - Daily News and Expert Opinions http://m.balinewshub.cc/