TOP

3 Saham Berpotensi Masuk MSCI, BREN Jadi Kandidat Kuat dari Sektor Energi

2025-11-07 06:55:34
JAKARTA,education - Menjelang pembaruan daftar konstituen indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) pada periode November 2025, sejumlah saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) ramai diperbincangkan karena dinilai berpotensi masuk maupun keluar dari indeks bergengsi tersebut.Pengamat Pasar Modal, Reydi Octa, menilai terdapat tiga saham yang paling berpeluang masuk ke dalam daftar MSCI indeks, yakni Barito Renewables Energy Tbk (BREN), Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), dan Panjawati Mitra Energi Tbk (CUAN).Menurut Reydi, BREN menjadi kandidat kuat karena bergerak di sektor energi terbarukan yang tengah mendapat perhatian besar dari investor global, sekalipun beberapa kali gagal masuk namun kabarnya BREN telah memenuhi ketentuan free float dari MSCI.“Saham yang berpotensi masuk MSCI yang juga ramai isunya beredar ada tiga yaitu BREN, BRMS dan CUAN. BREN Dinilai memiliki peluang masuk karena berada di sektor energi terbarukan dan mendapatkan perhatian,” ujar Reydi kepada Kompas.com, Rabu (5/11/2025).Baca juga: BEI Bakal Kirim Surat Keberatan ke MSCI soal Metode Penghitungan Free Float SahamSementara itu, BRMS juga memiliki prospek menarik karena berfokus pada bisnis pertambangan mineral, terutama emas. Kenaikan harga emas global yang bertahan di level tinggi menjadi katalis positif bagi kinerja dan valuasi BRMS.“BRMS memiliki profil bisnis yang menarik yaitu di mineral yang memiliki prospek pertumbuhan, terutama harga emas global yang sedang berada di zona level tinggi,” paparnya.CUAN sempat dikabarkan akan masuk ke dalam MSCI pada periode sebelumnya, namun gagal lantaran adanya perlakuan khusus dari MSCI terhadap kepemilikan saham yang terlalu terkonsentrasi.Kini, dengan kebijakan khusus tersebut telah dicabut dan meningkatnya kepemilikan publik, CUAN dinilai kembali menjadi kandidat relevan untuk masuk ke indeks.“CUAN sempat dikabarkan akan masuk MSCI namun sempat gagal karena MSCI menerapkan perlakuan khusus, saat ini CUAN telah dicabut perlakuan khusus untuk kepemilikan yang terkonsentrasi dan meningkatnya kepemilikan publik sehingga CUAN bisa menjadi kandidat yang relevan,” kata ReydiDi sisi lain, ada pula sejumlah saham yang berpotensi keluar dari MSCI Index, terutama yang memiliki free float rendah dan kepemilikan yang terlalu terkonsentrasi oleh kelompok usaha tertentu, merujuk pada data KSEI.Baca juga: MSCI Uji Wacana Gunakan Data KSEI untuk Estimasi Free Float Saham IndonesiaBeberapa saham yang sering disebut dalam kategori berisiko keluar adalah Kalbe Farma Tbk (KLBF), Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), dan Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF).“Saham yang berpotensi keluar dari indeks mungkin salah satu pertimbangan umumnya adalah yang memiliki free float rendah dan dikuasai oleh grup, atau terkonsentrasi (mengacu ke data KSEI). yang sering-sering disebut berpotensi keluar karena kategori tersebut adalah KLBF, ICBP dan INDF,” lanjut Reydi.Pergantian daftar saham dalam MSCI Index biasanya menjadi perhatian investor institusional global karena dapat mempengaruhi arus dana masuk dan keluar di pasar modal domestik.

Mirror Edition - Daily News and Expert Opinions http://m.balinewshub.cc/