Menu Makan Nenek Moyang Mikronesia 1.800 Tahun Lalu Terungkap, dari Tuna hingga Hiu Sutra
2025-11-07 06:55:33
- Para peneliti telah menemukan fakta menarik tentang pola makan penghuni Neolitik di Pasifik Selatan.Menggunakan teknik analisis protein canggih,fund mereka berhasil mengidentifikasi sisa-sisa makanan purba di situs berusia 1.800 tahun di Pulau Fais, Mikronesia.Ternyata, nenek moyang Mikronesia kuno telah berburu dan menyantap predator laut besar, termasuk berbagai spesies hiu dan tuna.Baca juga: Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat ManusiaPulau karang Fais menjadi fokus studi baru ini. Penggalian di sana telah menemukan bukti bahwa manusia kuno mengonsumsi ikan pelagik (non-pesisir), termasuk hiu dan scombrid—kelompok yang mencakup spesies laut terbuka seperti tuna, bonito, dan kembung.Namun, mengidentifikasi spesies hiu dari sisa-sisa purba selalu menjadi tantangan besar. Hiu tidak memiliki tulang, melainkan tulang rawan (cartilage), yang sulit terfosilisasi dengan baik.Untuk mengatasi ketidakpastian ini, para penulis studi menggunakan metode canggih yang disebut Zooarchaeology by Mass Spectrometry (ZooMS).Metode ini menganalisis protein kolagen dalam sisa-sisa tulang dan tulang rawan untuk mengidentifikasi spesies ikan secara tepat.Baca juga: Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik KunoHasil analisis ZooMS mengungkapkan beragam spesies predator yang menjadi santapan komunitas kuno tersebut:Meskipun beberapa spesimen hiu lainnya tidak dapat dipastikan, variasi spesies yang luas ini menggarisbawahi kompleksitas strategi berburu masyarakat prasejarah di Fais.Mereka menargetkan predator puncak dan menengah, serta ikan yang berenang dalam kawanan, di ekosistem pesisir dan laut dalam.Contohnya, tuna sirip kuning umumnya ditemukan di perairan lepas pantai yang dalam, sementara hiu Galapagos cenderung tinggal di lingkungan terumbu yang kasar. Di sisi lain, hiu sutra cenderung mengikuti kolektif tuna yang bermigrasi.Baca juga: Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa SeniMeskipun bagaimana persisnya penduduk Neolitik Fais menangkap mangsa perairan mereka masih misterius—karena alat pancing tidak ditemukan di situs arkeologi—para peneliti mencatat praktik penangkapan ikan masyarakat adat Mikronesia saat ini."Penduduk asli Mikronesia modern berburu dengan menggunakan tali serat kelapa tebal (sennit cord) untuk mengelilingi hiu di permukaan air. Sedangkan tuna, di sisi lain, ditangkap terutama melalui trolling dengan umpan atau kail."Penemuan spesies yang begitu beragam menunjukkan tingkat kecanggihan yang tak terduga dalam strategi penangkapan.Mereka mampu menjangkau berbagai habitat laut, mulai dari perairan permukaan hingga terumbu karang yang dalam.Studi ini telah dipublikasikan dalam Journal of Archaeological Science.