TOP

Atasi Banjir Dayeuhkolot, Dedi Mulyadi Bakal Bongkar Jembatan Lurus dan Pendek, Diganti Melengkung

2025-11-07 07:03:48
BANDUNG,governance - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa penanganan banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, perlu kerja sama antara provinsi dan daerah."Banjir Dayeuhkolot itu diperlukan kesatuan antara gubernur, bupati, dan wali kota. Saya bilang ke Pak Wali Kota, perbanyak tenaga untuk bersihkan saluran, alokasikan biaya ke situ. Itu sinyal saya soal fokus kita," ujar Dedi kepada awak media setelah apel gelar pasukan siaga tanggap bencana tahun 2025 di halaman Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu (5/11/2025).Pemprov Jabar, kata Dedi, telah mengidentifikasi langkah teknis untuk wilayah Bandung.Namun, bila pemerintah daerah lamban bertindak, provinsi akan turun langsung.Baca juga: Purbaya Minta Maaf ke Pemda Pangkas Anggaran, Dedi Mulyadi: Yang Kami Inginkan TKD Rp 190 Miliar Dibayar"Kalau agak lamban, nanti provinsi turun. Tapi, kalau gubernur turun, jangan dibilang one man show. Karena ini darurat, saya tidak mesti lagi menunggu rapat," tegasnya.Menurut Dedi, akar persoalan banjir adalah pada pengelolaan sampah, aliran sungai, dan arsitektur jembatan yang tidak sesuai.Oleh sebab itu, Pemprov Jabar akan membongkar jembatan-jembatan yang pendek dan lurus dan akan diubah menjadi melengkung."Jadi, sampah mentok balik. Jembatan-jembatan akan kami bongkar dan bangun melengkung," tuturnya.Mantan Bupati Purwakarta itu menambahkan, sebagian wilayah utara Bandung kini mulai membaik setelah aliran sungai tertangani, meski masih ada kendala di wilayah kewenangan BBWS.Baca juga: Dedi Mulyadi Ingin Warga Sekitar Pabrik Aqua Dapat Air Bersih Berkualitas: Gratis ke Tiap Rumah"Saya mau minta BPK jangan nyalahin provinsi kalau sungai kewenangan BBWS kami hajar. Karena bencana itu tidak akan milih lewat sungai siapa," ujar Dedi.Sebelumnya diberitakan, banjir yang melanda Desa Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, selama tiga hari terakhir berdampak pada sekitar 2.000 Kepala Keluarga (KK).Kepala Desa Dayeuhkolot, Yayan, menjelaskan bahwa hingga hari ini, sebanyak 11 dari 14 Rukun Warga (RW) di desa tersebut terdampak banjir.Sejak Sabtu lalu, air luapan Sungai Cikapundung masih belum menunjukkan tanda-tanda surut."Kemarin sempat surut sampai 50 sentimeter, tetapi ada hujan lagi. Semalam puncaknya jam 2 dini hari, jam 14.00 WIB naik lagi, sampai tadi siang jam 10.00 WIB air masih terus naik," ungkap Yayan saat ditemui di kantor desa, Senin (3/11/2025) sore.

Mirror Edition - Daily News and Expert Opinions http://m.balinewshub.cc/