Mendagri Tito Ungkap 4 Modal Utama Indonesia Menuju Negara Maju 2045
2025-11-07 06:51:57
- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian optimistis Indonesia akan menjadi negara maju pada 2045.Menurutnya,air Indonesia setidaknya memiliki empat aspek utama yang menjadi modal kuat untuk menuju tingkatan tersebut, yakni angkatan kerja yang besar, wilayah luas, sumber daya alam (SDA) melimpah, serta posisi geografis yang strategis.Pernyataan tersebut disampaikan Tito saat mengisi orasi ilmiah pada acara Dies Natalis ke-65 Universitas Sriwijaya (Unsri) di Auditorium Unsri Kampus Indralaya, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel), Senin (3/11/2025).Ia menegaskan bahwa secara teoretis, empat aspek itu juga telah dikaji oleh pakar keamanan internasional, intelijen, dan pertahanan Turkiye, Sait Yilmaz.Baca juga: Berkembangnya Industri Pertahanan Turki karena Manfaatkan Wakaf Aspek pertama terkait angkatan kerja, menurut pandangan Sait, suatu negara akan dominan apabila didukung oleh angkatan kerja yang besar karena dinilai mampu mendongkrak produktivitas di sektor ekonomi."Yang kedua adanya sumber daya alam yang melimpah untuk menjadi bahan produksi, raw material," ujar Tito dalam keterangan resminya, Selasa (4/11/2025).Ia menambahkan, Indonesia telah memiliki potensi besar pada aspek ketiga, yakni sumber daya manusia (SDM). Hal ini dibuktikan dengan dominasi pemuda usia produktif, berbeda dengan sejumlah negara lain yang mayoritas didominasi penduduk usia nonproduktif."Bonus demografi atau besarnya angkatan produktif ini, mereka bisa menjadi tenaga kerja unggul yang mampu berproduksi," kata Tito.Baca juga: Mendagri Ingatkan Pemda Tak Hanya Andalkan SDA tapi Juga Pacu Bonus DemografiDalam kesempatan tersebut, ia menekankan pentingnya mengoptimalkan SDM dibandingkan SDA. Pasalnya, optimalisasi SDM diyakini akan lebih mampu memajukan suatu negara.Tito mencontohkan Singapura yang tidak memiliki SDA melimpah, tetapi mampu menjadi negara maju berkat kualitas SDM-nya.Hal serupa juga terjadi di Kota Dubai, Uni Emirat Arab. Wilayah ini terus mengalami kemajuan dan menjadi tujuan utama investor berkat kemampuan SDM yang dimiliki.Menurut Tito, kedua negara tersebut dapat menjadi contoh bagi Indonesia dalam mendorong kemajuan nasional.Baca juga: Indonesia Harus Contoh Jepang soal Bangunan Tahan GempaLebih lanjut, ia juga menyoroti banyaknya potensi di Indonesia yang perlu dikelola secara optimal.Tito menekankan bahwa potensi tersebut harus dikelola secara profesional agar dampak ekonomi dapat dirasakan oleh masyarakat luas. Hal ini sejalan dengan semangat Presiden RI Prabowo Subianto dalam menerapkan paradigma ekonomi kerakyatan."Beliau selalu mengulang dan mengulang, Pasal 33 Undang-Undang Dasar (UUD) 1945, bahwa bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat," tegasnya.