TOP

Mendikdasmen Pidato dengan Bahasa Indonesia di Sidang Umum UNESCO

2025-11-07 07:11:32
- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti berpidato menggunakan bahasa Indonesia di Sidang Umum Organisasi Pendidikan,design Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO).Dalam paparannya, Mu'ti menjelaskan berbagai kebijakan pendidikan di Indonesia. Mu'ti juga yang menegaskan bahwa, tantangan global tidak semata-mata terletak pada kekuasaan atau ekonomi.Tetapi juga pada manusia yang tercerahkan melalui pendidikan, sains, kebudayaan, serta komunikasi dan informasi yang membebaskan."Nilai-nilai mendasar inilah, yang membawa Indonesia pada penegasan bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap anak dan tidak boleh ada satu pun yang tertinggal," kata Mu'ti dikutip dari akun YouTube resmi UNESCO, Selasa (4/11/2025).Baca juga: Setahun Menjabat, Mendikdasmen Abdul Mu’ti Luncurkan Buku, Apa Isinya?Mu'ti menjelaskan, pemerintah Indonesia baru saja meluncurkan kebijakan yang disebut Pendidikan Bermutu untuk Semua yang merupakan pelaksanaan konstitusi dan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dan jalan menuju kemanusiaan yang adil dan beradab.Pemerintah juga meluncurkan Gerakan Semesta untuk mempercepat pencapaian Tujuan Keempat dalam Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).Kemudian memberitahu bahwa Indonesia mulai mengenalkan pembelajaran kecerdasan artifisial (AI), coding, serta penguatan pendidikan karakter.Berikutnya peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru sebagai agen pembelajaran dan sebagai agen peradaban melakukan pemenuhan gizi anak sekolah melalui program makan bergizi gratis (MBG).Baca juga: Petisi Tolak TKA Tembus 200 Ribu Tanda Tangan, Mendikdasmen: The Show Must Go OnDok. Kemendikdasmen Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu?ti saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku ?Pendidikan Bermutu untuk Semua: Menggali Pokok-pokok Pikiran Abdul Mu?ti? di Jakarta, Senin (27/10/2025).Mu'ti juga menyampaikan pemerintah Indonesia juga meluncurkan dan mengembangkan Sekolah Rakyat bagi anak-anak dari keluarga miskin.Melalui berbagai kebijakan tersebut, Mu'ti menegaskan, angka partisipasi sekolah anak usia 7 hingga 12 tahun dan 13 hingga 15 tahun di Indonesia masing-masing telah mencapai 99,19 persen dan 96,17 persen.Baca juga: Mendikdasmen Sebut TKA sebagai Alat untuk Bangkitkan Motivasi Belajar Siswa"Presiden Prabowo juga meluncurkan program digitalisasi pendidikan dan rumah pendidikan sebagai upaya memberikan layanan pendidikan bermutu bagi anak-anak di daerah terpencil," pungkas Mu'ti.

Mirror Edition - Daily News and Expert Opinions http://m.balinewshub.cc/