Ilmuwan Temukan Sistem Golongan Darah Baru Setelah Misteri 50 Tahun
2025-11-07 07:09:25
- Para peneliti menemukan adanya kejanggalan pada sampel darah seorang wanita hamil yang diambil pada 1972. Keanehan tersebut adalah hilangnya molekul permukaan yang biasa ditemukan di seluruh sel darah merah yang diketahui selama ini. Lebih dari 50 tahun kemudian,score para peneliti asal Inggris dan Israel tersebut berhasil mengidentifikasi sampel darah tersebut dan menemukan sistem golongan darah baru pada manusia. Tim peneliti menerbitkan penelitian tersebut pada 2024 melalui jurnal Blood. Ahli hematologi dari UK National Health Service, Louise Tilley yang telah meneliti hampir 20 tahun sampel darah tersebut menyebutkan, penemuan tersebut merupakan pencapaian luar biasa. "Ini merupakan pencapaian yang luar biasa, dan puncak dari kerja keras tim yang panjang, untuk akhirnya membangun sistem golongan darah baru ini dan mampu menawarkan perawatan terbaik bagi pasien yang langka namun penting," kata Tilley. Baca juga: Ilmuwan Ciptakan Ginjal Universal yang Cocok untuk Semua Golongan Darah Saat ini, sistem golongan darah yang umum diketahui adalah ABO dan faktor Rh atau Rhesus (plus atau minus).Namun, Tilley mengatakan, manusia sebetulnya memiliki beragam sistem golongan darah. Hal itu dibedakan berdasarkan jenis molekul antigen yang berupa protein dan gula yang melapisi sel darah.Molekul antigen tersebut menjadi penanda untuk mengidentifikasi mana sel yang berasal dari dalam tubuh dan mana yang dari luar tubuh. Jika molekul penanda tidak cocok saat menerima transfusi darah, penyelamatan nyawa yang dilakukan dapat berakibat fatal.Baca juga: Benarkah Tekanan Darah 120/80 MmHg Bukan Lagi Normal? Ini Penjelasan DokterTilley menjelaskan, sebagian besar golongan darah diidentifikasi pada awal abad ke-20.Banyak golongan darah ditemukan, termasuk golongan darah Er yang ditemukan pada 2022 dan hanya dimiliki oleh segelintir orang.Penelitian sebelumnya menemukan lebih dari 99,9 persen orang memiliki antigen AnWj. Para peneliti menemukan bahwa antigen tersebutlah yang tidak ditemukan dalam darah pasien wanita hamil tahun 1972. Diketahui antigen tersebut terdapat pada protein mielin dan limfosit, yang akhirnya membuat peneliti menamai golongan darah tersebut dengan MAL.Jika seseorang mewarisi dua salinan gen MAL yang sudah bermutasi, maka orang itu tidak akan memiliki antigen AnWj pada sel darahnya.