Soal Gelar Pahlawan Nasional Soeharto, Yusril: Masih Dibahas Internal Pemerintah
2025-11-07 06:47:59
JAKARTA,investment - Yusril Ihza Mahendra, Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan, buka suara soal rencana pemberian gelar pahlawan nasional terhadap Presiden ke-2 Indonesia, Soeharto.Yusril mengatakan, pemerintah menghormati perbedaan pandangan dari kalangan akademisi mengenai usulan gelar tersebut.Pernyataan itu disampaikan menyusul sikap lebih dari 500 akademisi, guru besar, serta aktivis demokrasi, antikorupsi, dan HAM yang menolak rencana pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto.“Ini kan tentu dibahas di dalam internal pemerintah,” ujar Yusril saat ditemui di Kantor PPATK, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025).Baca juga: Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan, Puan: Cermati Rekam JejaknyaYusril menjelaskan, proses pemberian gelar pahlawan nasional dilakukan melalui tim yang menilai usulan gelar, tanda kehormatan, dan tanda jasa.Tim tersebut nantinya akan mengusulkan nama-nama kepada Menteri Sosial untuk kemudian disampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto.Namun, keputusan akhir tetap berada di tangan Prabowo.“Jadi kita menghargai semua pendapat-pendapat yang berkembang dan hari ini sudah awal November dan biasanya tanggal 10 November akan ada penganugerahan gelar pahlawan nasional,” ujar dia.“Tapi sampai hari ini, saya belum mendapatkan satu kabar yang pasti apakah usulan terhadap hal itu akan diterima oleh Presiden. Internal pun saya enggak tahu apakah Menteri Sosial sudah mengajukannya kepada Presiden atau belum,” tambah dia.Baca juga: Aktivis Deklarasi Tolak Gelar Pahlawan untuk Soeharto, Kirim Surat ke Prabowo Kendati demikian, saat ditanya apakah Yusril mendukung dengan wacana tersebut, ia tidak menjawabnya secara gamblang.“Saya pemerintah, jadi saya enggak bisa berbicara mendukung atau tidak mendukung. Karena memang tidak terkait dengan tugas dan kewenangan saya sebagai Menko di Bidang Hukum HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan,” jelas dia.Hanya saja, Yusril menekankan bahwa setiap orang, organisasi, atau lembaga, dapat mengajukan gelar pahlawan nasional.“Jadi kalau saya sebagai pejabat pemerintah dalam posisi mengatakan setuju atau tidak setuju, itu lain cerita ya,” ucap dia.Baca juga: Yasonna soal Soeharto Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional: Dikaji dengan Baik LahDiberitakan sebelumnya, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengusulkan 40 nama tokoh untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional kepada Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, Fadli Zon, pada Selasa (21/10/2025).Dari 40 nama tersebut, terdapat tiga tokoh yang menarik perhatian publik, yakni Soeharto, Abdurrahman Wahid (Gus Dur), dan aktivis buruh Marsinah.