Guru Honorer SMKN 1 Kutalimbaru Resign Usai Dilaporkan Orangtua Siswa, Sebut Tak Ada Penganiayaan
2025-11-07 06:57:05
MEDAN,insurance - Sopian Daulai Nadeak, seorang guru honorer di SMK Negeri 1 Kutalimbaru, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, memilih untuk mengundurkan diri setelah mengetahui bahwa dirinya dilaporkan oleh orangtua siswa ke Polrestabes Medan.Dia terpaksa menghadapi panggilan polisi terkait dugaan penganiayaan terhadap seorang siswa berinisial Y, meskipun Sopian menegaskan bahwa ia tidak melakukan tindakan tersebut.“Setelah tahu, resign lah saya untuk menenangkan diri. Saya mundur itu sekitar tanggal 14 Oktober lalu,” ungkap Sopian saat dihubungi melalui telepon seluler, Senin (3/11/2025).Keputusan untuk mundur diambil Sopian agar tidak mengganggu pekerjaannya di sekolah dan dapat fokus menghadapi masalah hukum yang dihadapinya.Baca juga: Kasus Guru Honorer Kutalimbaru Dilaporkan Wali Murid ke Polisi, Bermula Cegah Tawuran 2 Kelompok SiswaIa merasa perlu memenuhi panggilan polisi untuk pemeriksaan.“Saya ingin fokus,” tambahnya.Sopian menyatakan keyakinannya bahwa ia tidak bersalah kepada penyidik Polrestabes Medan.Selain itu, beberapa guru di SMK Negeri 1 Kutalimbaru juga dimintai keterangan dan mengonfirmasi bahwa Sopian tidak melakukan penganiayaan terhadap siswa tersebut.Kasus ini menjadi sorotan publik dan menarik perhatian Pemerintah Kota Binjai serta Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.Sopian mengaku diundang pejabat Pemerintah Kota Binjai untuk menjelaskan kronologi kejadian.Setelah mendengarkan penjelasannya, Sopian merasa didukung dalam menghadapi masalah ini.“Ngobrol lah kami sama Wakil Wali Kota Binjai. Saya ceritakan kronologinya. Langsung dijawab ‘udah bang kami back up’,” kata Sopian.Baca juga: Kasus SMK Kutalimbaru, Bobby: Kalau Orangtua Tak Mau Damai, Kami Akan Back-up GuruSopian juga berkomunikasi dengan Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kutalimbaru, yang bertemu dengan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara.Menurut Sopian, Kadis Pendidikan menyarankan agar ia kembali mengajar di sekolah, karena ia dianggap tidak bersalah.“Mereka bilang bapak harus masuk lagi ke sekolah. Bapak ini benar, jangan kalah kita. Jangan pikir-pikir dulu,” ucap Sopian, menirukan percakapan dengan Kepala Sekolah.