BNPB Ingatkan Warga Kebumen Waspadai Gempa dan Tsunami, Tekankan Kesiapsiagaan
2025-11-07 06:54:01
KEBUMEN,freedom - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Dr. Suharyanto, mengingatkan masyarakat, wilayah pesisir selatan Jawa, termasuk Kabupaten Kebumen, berada di jalur lempeng aktif dengan potensi gempa bumi dan tsunami yang tinggi.Peringatan itu disampaikan Suharyanto saat menghadiri peresmian jembatan rehabilitasi pascabencana di Desa Weton Kulon, Kecamatan Puring, Minggu (3/11/2025).Ia menegaskan, masyarakat tidak perlu takut, tetapi harus memahami risiko dan meningkatkan kesiapsiagaan bencana.“Mulai dari Aceh, Bengkulu, Pangandaran, Pelabuhan Ratu, sampai Yogyakarta dan naik lagi ke Maluku, semuanya berada di jalur lempeng. Kebumen termasuk di antaranya. Tapi bukan untuk ditakuti. Yang penting kita waspada dan siap,” ujar Suharyanto.Baca juga: Update Korban Kecelakaan Kereta di Sleman: 3 Tewas dan 6 Luka-LukaIa menambahkan bahwa hingga kini belum ada teknologi yang dapat memprediksi waktu pasti gempa bumi dan tsunami.Menurutnya, ilmu pengetahuan global baru bisa memprediksi gempa sekitar 30 detik sebelum kejadian, sehingga edukasi, simulasi kebencanaan, dan pengetahuan jalur evakuasi jauh lebih penting.“Kalau masyarakat sudah tahu harus lari ke mana, jalur evakuasinya ke mana, itu bisa menyelamatkan nyawa,” jelas Suharyanto.Data BNPB mencatat, dari 514 kabupaten/kota di Indonesia, tidak satu pun memiliki risiko bencana rendah.Sekitar 150 daerah, termasuk Kebumen, masuk kategori risiko tinggi, sementara sisanya berada pada tingkat risiko sedang.Suharyanto mendorong pemerintah daerah memperkuat edukasi dan kesiapsiagaan bencana di sekolah, desa, dan kawasan pesisir. Selain gempa dan tsunami, masyarakat juga diingatkan untuk mewaspadai banjir, tanah longsor, serta kebakaran hutan dan lahan sesuai musim.“Kebumen ini subur, hijau, dan kaya sumber daya. Tapi di sisi lain, bencananya juga banyak. Itu anugerah yang harus disyukuri, tapi kita juga harus siap menghadapi risikonya. Waspada, jangan panik. Itu kuncinya,” tegas Suharyanto.