Pramono Kumpulkan Bupati dan Wali Kota se-Jabodetabek di Balai Kota, Ada Apa?
2025-11-07 06:55:34
JAKARTA,gender - Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengumpulkan bupati dan wali kota se-Jabodetabek untuk rapat koordinasi transportasi terintegrasi terpadu di Balai Agung, Balai Kota Jakarta, Jakarta Pusat, Selasa (29/10/2025).Rapat tersebut membahas pengembangan layanan Transjabodetabek serta rencana pembangunan fasilitas park and ride di wilayah penyangga Jakarta.“Karena bagaimana pun untuk mengatasi persoalan transportasi di Jakarta, tidak bisa sendirian, harus bersama-sama dengan daerah-daerah yang ada, terutama Bogor, Bekasi, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan,” ucap Pramono, Rabu.Baca juga: Pramono Bakal Gelar Rapat Terbatas, Bahas Infrastruktur Rusak di JakartaPramono menjelaskan, saat ini layanan Transjabodetabek telah beroperasi di enam rute utama.Namun, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI bersama pemerintah daerah sekitarnya akan mengevaluasi perluasan jaringan agar layanan lebih efektif.Selain mengevaluasi rute, rapat juga menyoroti pentingnya sinkronisasi antara moda transportasi umum di berbagai wilayah.“Jangan sampai kemudian di satu wilayah teratasi, tetapi di wilayah lain malah menimbulkan kemacetan baru,” ungkap dia.Dalam rapat tersebut, turut dibahas rencana pembangunan park and ride di sejumlah titik strategis di wilayah penyangga Jakarta.Fasilitas ini akan menjadi tempat masyarakat memarkir kendaraan pribadi sebelum melanjutkan perjalanan menggunakan transportasi umum, di antaranya MRT, LRT, Transjakarta, atau Transjabodetabek.Baca juga: Pramono: Tak Ada Larangan Foto di Ruang Publik JakartaKeberadaan park and ride ini diharapkan membuat masyarakat lebih memilih naik transportasi umum sehingga kemacetan bisa teratasi.“Nah park and ride-nya kami mengusulkan untuk ini yang disediakan oleh daerah-daerah setempat, karena ini menjadi tempat parkir mereka dan tentunya akan ada revenue untuk parkir dan sebagainya,” ungkap Pramono.Kemudian, rapat yang digelar juga menyinggung pengembangan kawasan Transit Oriented Development (TOD) yang akan terhubung langsung dengan berbagai moda transportasi publik.“TOD ada dua, satu dikembangkan oleh Pemprov DKI dan satu lagi oleh MRT. Seperti Blok M, Dukuh Atas, dan Bundaran HI. Tahun depan kami harap pengembangannya bisa dimulai dan manfaatnya dirasakan masyarakat,” tutur Pramono.Pramono menegaskan kolaborasi antarwilayah menjadi kunci untuk menciptakan sistem transportasi terpadu yang efisien di kawasan metropolitan Jabodetabek.