Jeda Perang di Gaza, Ormas Islam Indonesia Mengawal Perdamaian...
2025-11-07 06:55:33
JAKARTA,freedom - Gencatan senjata di Gaza telah mendekati satu bulan sejak diberlakukan. Namun, jeda perang yang seharusnya menjadi ruang bernapas bagi penduduk Palestina ternyata belum sepenuhnya terbebas dari intimidasi.Di sejumlah titik, warga masih melaporkan ulah provokatif pasukan Israel, seperti tembakan selingan, rudal kecil, hingga manuver bersenjata. Ketegangan belum benar-benar surut.Meski begitu, pengumuman gencatan senjata oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (9/10/2025) tetap menjadi garis tipis harapan bagi warga Gaza.Jeda ini menjadi kesempatan langka bagi masyarakat untuk mulai merebut kembali sedikit ruang kehidupan normal yang bertahun-tahun dirampas perang.Salah satunya adalah mengembalikan anak-anak ke sekolah.Baca juga: Hikmahanto: RI Tak Perlu Tunggu PBB untuk Kirim Pasukan Perdamaian ke GazaBadan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) menyatakan proses pembelajaran mulai dibuka kembali secara bertahap.Kepala UNRWA, Philippe Lazzarini, mengatakan, lebih dari 25.000 siswa bersekolah di ruang belajar sementara yang dikelola UNRWA, sedangkan sekitar 300.000 siswa lainnya akan mengikuti pembelajaran secara daring.Di Sekolah Al Hassaina, wilayah barat Nuseirat, Jalur Gaza tengah, kegiatan belajar mengajar kembali berlangsung pada Sabtu (1/11/2025). Namun, prosesnya masih terkendala keterbatasan ruang kelas dan fasilitas.“Saya sekarang kelas enam, tetapi saya kehilangan dua tahun sekolah karena pengungsian dan perang,” kata Warda Radwan, siswi berusia 11 tahun, kepada AFP.Sekolah Al Hassaina sebelumnya digunakan sebagai tempat pengungsian selama perang dua tahun terakhir.Seperti banyak fasilitas UNRWA lainnya, gedung sekolah ini menjadi rumah sementara bagi puluhan keluarga. Sisa-sisa kehadiran mereka masih tampak, di antaranya jemuran yang membentang di sepanjang tiga lantai bangunan.Baca juga: Turkiye Jajaki Dukungan Negara Muslim untuk Tentukan Masa Depan GazaDunia memberikan pandangan positif atas kemajuan perdamaian di Gaza, termasuk Indonesia yang memiliki sejarah kental dengan bangsa Palestina.Selain aktivitas sekolah yang dimulai, ribuan pengungsi akibat perang berkepanjangan juga kembali ke daerah mereka masing-masing.Indonesia, dalam proses ini, masih terus mendukung kemerdekaan dan perdamaian di Palestina. Gelombang dukungan tidak hanya berasal dari pemerintah, tetapi juga ormas-ormas Islam.Kompas TV, AP/US Network Pool Prabowo dan Trump berbincang usai KTT Perdamaian soal Gaza di Mesir.Salah satu bentuk komitmen Indonesia untuk menjaga perdamaian di Gaza pernah diungkapkan langsung Presiden Prabowo Subianto dalam pidatonya di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), di New York, Amerika Serikat, Selasa (23/9/2025).Saat itu, Prabowo mengatakan siap mengirim 20.000 prajurit TNI untuk membantu pengamankan proses perdamaian di Gaza."Jika dan ketika Dewan Keamanan PBB dan majelis besar ini memutuskan, Indonesia siap untuk mengerahkan 20.000 atau bahkan lebih putra-putri kami untuk membantu mengamankan perdamaian di Gaza atau di tempat lain," katanya.Baca juga: Prabowo Bakal Fungsikan Airbus A400M untuk Evakuasi Korban Bencana, Termasuk GazaJanji Prabowo tersebut kini menunggu mandat dari PBB. Kementerian Pertahanan RI menegaskan, Indonesia siap jika mandat tersebut sudah didapat.