MUI: Soekarno, Soeharto, Habibie, dan Gus Dur Pemimpin Bangsa yang Layak Jadi Pahlawan
2025-11-07 07:11:22
JAKARTA,ocean - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh berpandangan bahwa setiap mantan presiden yang telah tiada layak mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.Pasalnya, menurut Asrorun, mereka telah berjuang dan berkorban dalam memimpin Indonesia.Diketahui, nama Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid masuk dalam usulan untuk mendapatkan gelar Pahlawan Nasional tahun ini.“Setiap zaman ada tokoh pahlawannya. Kita harus menghargai perjuangan para tokoh pemimpin bangsa, termasuk para mantan Presiden yang telah memimpin Indonesia,” kata Asrorun dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (5/11/2025), dikutip dari Antaranews."Mereka adalah pahlawan bagi bangsa Indonesia. Pak Karno (Soekarno), Pak Harto (Soeharto), Pak Habibie (BJ Habibie), dan Gus Dur (Abdurrahman Wahid), adalah para pemimpin bangsa yang layak menjadi pahlawan,” katanya lagi.Baca juga: Fadli Zon Lapor 49 Calon Penerima Gelar Pahlawan Nasional ke Prabowo, 24 Jadi PrioritasUntuk itu, dia mengajak bangsa Indonesia bersatu, saling mendukung, dan menguatkan untuk membangun bangsa bersama-sama.Sebab, bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai pahlawannya, termasuk para pemimpin negara yang sudah mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan negara.Menurut Asrorun, masyarakat tidak boleh menyimpan dendam dan mengungkit keburukan para pemimpin terdahulu karena memang tidak ada orang yang sempurna."Dan usulan pahlawan dari para tokoh berbagai latar belakang itu menunjukkan kenegarawanan Presiden Prabowo untuk merangkul dan membangun harmoni serta kebersamaan,” ujar Asrorun.“Dalam Islam, diperintahkan untuk mengingat jasa dan kebaikan orang yang telah wafat, terlebih itu adalah pemimpin yang secara nyata telah berjasa dan menanam kebaikan bagi bangsa,” katanya lagi.Baca juga: Fadli Zon Sebut Soeharto Penuhi Syarat Jadi Pahlawan Nasional Sebelumnya, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Ahmad Fahrur Rozi (Gus Fahrur) menyatakan dukungannya terhadap usulan Kementerian Sosial ke Dewan Gelar untuk menetapkan Presiden ke-2 RI Soeharto dan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid sebagai Pahlawan Nasional.Menurut Gus Fahrur, bangsa Indonesia perlu belajar dari masa lalu baik dari kebaikan maupun kekurangannya untuk membangun masa depan yang lebih bijak dan berkeadaban."Dalam tradisi keilmuan Islam, ada kaidah penting: Al-muhafazhah ‘ala al-qadim ash-shalih wal akhdzu bil jadid al-ashlah, menjaga yang lama yang baik, dan mengambil yang baru yang lebih baik,” ujar Gus Fahrur.Gus Fahrur menilai baik Soeharto maupun Gus Dur memiliki kontribusi besar terhadap bangsa dalam dua fase sejarah yang berbeda.Baca juga: 24 Nama Calon Pahlawan Nasional Masuk Daftar Prioritas, Soeharto Termasuk? Sebagaimana diberitakan, Menteri Kebudayaan (Menbud) sekaligus Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan (GTK) Fadli Zon menyampaikan, ada 49 nama yang diusulkan menjadi Pahlawan Nasional.