8.300 Warga Masih Terendam Banjir di Semarang, Wali Kota Imbau Segera Mengungsi
2025-11-07 07:01:46
SEMARANG,analyst - Sejumlah wilayah di Kota Semarang, Jawa Tengah, masih terendam banjir sejak diguyur hujan deras beberapa hari terakhir. Sekitar 8.300 warga rumahnya kebanjiran hingga Rabu (29/10/2025) pukul 14.35 WIB. Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, meminta warga yang masih bertahan di rumah tergenang agar segera mengungsi ke tempat aman demi keselamatan. “Yang penting selamatkan diri dulu. Ini ada banyak sekali titik yang bisa dijadikan tempat pengungsian sementara," kata Agustina saat melakukan kunjungan di Kelurahan Muktiharjo Kidul, Kecamatan Pedurungan. Baca juga: Saat Sopir Truk Tidur Nyenyak Ketika Terjebak Banjir Pantura Demak-Semarang Dia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Semarang berupaya maksimal memastikan seluruh warga di titik-titik pengungsian mendapatkan perhatian dan bantuan yang memadai. Tim dari Dinas Kesehatan Kota Semarang telah diterjunkan untuk memantau kesehatan pengungsi. Untuk kebutuhan tambahan seperti popok dan logistik lain sesuai kebutuhan akan segera didistribusikan."Kami keliling terus setiap hari memastikan segala sesuatunya bisa kita lakukan, apapun yang bisa kita lakukan,” ujarnya.Selain memastikan kebutuhan warga, Pemkot Semarang juga terus berkoordinasi dengan pihak terkait untuk melakukan intervensi rekayasa cuaca. “Mudah-mudahan sebentar lagi akan datang lagi intervensi untuk rekayasa cuaca, sehingga ada waktu di mana Kota Semarang yang bagian timur ini kering, dan ada jeda untuk kita bisa bersih-bersih,” imbuhnya.Ditemui di lokasi berbeda, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Ribut Hari Wibowo, menyebut ada 8.300 warga masih terdampak banjir di 9 kelurahan se-Kota Semarang."Dan mungkin hari ini titik air cukup tinggi. Kita berdoa hujan agak reda, agak berkurang sehingga air bisa turun," kata Ribut saat ditemui di dapur umum di Jalan Pantura Semarang-Demak. Dia menjelaskan bahwa sampai saat ini petugas sudah disiagakan di lapangan untuk bantu warga yang terdampak banjir. "Kemudian kami juga mendirikan posko tanggap bencana," ujarnya. Selain itu, posko kesehatan juga sudah didirikan yang disiapkan bagi pengemudi yang terjebak banjir dan membutuhkan bantuan kesehatan. "Kita akan siapkan nanti sesuai kebutuhan," lanjut Ribut. Sejauh ini warga juga sudah banyak yang mengeluhkan penyakit gatal-gatal, diare hingga demam karena sudah lama terpendam banjir."Rata-rata penyakit gatal. Kemudian ada juga yang demam, mungkin flu karena kondisi tubuh menurun," lanjutnya.