SPBU Blora Bebas Masalah, Pertalite Tidak Terkontaminasi Air
2025-11-07 07:07:29
BLORA,performance – PT Pertamina (Persero) melalui Pertamina Patra Niaga Regional Jateng dan DIY menanggapi keluhan konsumen terkait motor mogok usai mengisi pertalite di pom bensin.Area Manager Communication, Relation and CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah–DIY, Taufiq Kurniawan, mengatakan pihaknya langsung mendatangi pom bensin atau stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) untuk memeriksa kondisi beberapa jenis bahan bakar tersebut."Hari ini kami melakukan pengecekan langsung karena ada laporan keluhan dari konsumen mengenai kendaraannya brebet (mogok) ketika setelah ngisi," ucap dia usai pengecekan di SPBU Karangjati, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Rabu (29/10/2025).Pengecekan yang dilakukan oleh Pertamina dalam kesempatan tersebut antara lain uji kontaminasi air secara manual dan digital.Uji kontaminasi air secara manual dilakukan dengan mengoleskan pasta air ke tongkat yang kemudian dimasukkan ke dalam penampungan bahan bakar pertalite."Tadi hasilnya sama-sama kita lihat bahwa tidak ada perubahan," ujar dia. Menurutnya, apabila di dalam penampungan pertalite tersebut mengandung air, maka warna pasta air yang dioleskan ke tongkat tersebut akan berubah warnanya."Tadi kita sama-sama cek tidak ada perubahan pada pengecekan massa air," kata dia.Sementara pada uji kontaminasi air secara digital, dilakukan dengan menggunakan alat Automatic Tank Gauge (ATG) yang terpasang di tiap SPBU. Pada alat ATG itu, dapat diketahui jumlah kandungan bahan bakar yang masih tersedia pada tangki penampungan di SPBU tersebut."Jadi tadi sama-sama dilihat bahwa semua produk baik solar, Pertamax maupun Pertalite itu sama-sama tidak ada kandungan airnya 0,0. Jadi kita bisa membaca dari alat itu. Dan keduanya matching ya antara alat digitalisasi kita dengan tes manual, semuanya matching jadi tidak ada kandungan air," terang dia.Selain uji kontaminasi air, Pertamina juga melakukan pengujian secara visual dan berat jenis dari bahan bakar yang diuji. Dalam kesempatan tersebut, bahan bakar yang diuji yakni pertalite, yang memang beberapa waktu belakangan dikeluhkan oleh masyarakat karena diduga bercampur air.Dalam pengujian secara visual, petugas mengisi pertalite dari nozel ke dalam dispenser."Pada saat tadi dilihat visualnya itu clear ya warnanya mirip seperti pertalite pada umumnya itu tidak ada campuran apa pun," kata dia. Apabila pertalite tersebut bercampur air, maka akan terlihat perubahan warna dan massa jenis antara air dan pertalite dari dalam dispenser tersebut."Kalau dia ada campuran apa pun pasti akan langsung terpisahkan karena sifat minyak yang berjenisnya itu tertentu sehingga kalau ada cairan apa pun yang berat jenisnya rendah ataupun berat jenisnya lebih tinggi pasti akan langsung terpisah. Di samping itu juga karena fraksi cairannya berbeda sehingga dia langsung terpisah otomatis. Jadi tadi kita saksikan secara visual aman," terang Taufiq.Selain itu, Taufiq juga menjelaskan berat jenis yang terkandung pada produk gasolin, seperti solar, pertalite maupun Pertamax."Umumnya untuk produk gasolin, Pertalite, Pertamax itu di range 0,71 sampai dengan 0,79 ya. Jadi masih dalam range batas gasolin. Tadi dicek pas bongkar suhunya density-nya 0,726. Pada saat ini tadi dicek density-nya 0,722. Jadi tidak terlalu jauh perbedaannya pada saat bongkar dan tidak terlalu signifikan. Jadi secara berat jenis aman," kata dia.