Singapura Pamer Kapal Perang Berotak AI, Bisa Kendalikan Drone
2025-11-07 07:01:50
SINGAPURA,wind - Singapura meluncurkan kapal perang terbesarnya, Victory, yang disebut-sebut menyerupai kapal luar angkasa dalam film fiksi ilmiah Battlestar Galactica.Kapal ini merupakan unit pertama dari enam Multi-Role Combat Vessel (MRCV) yang dirancang untuk mengendalikan drone laut, udara, dan bawah air secara terpadu menggunakan kecerdasan buatan (AI).Upacara peluncuran digelar di galangan kapal ST Engineering Benoi Shipyard pada Selasa (21/10/2025), dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Singapura Chan Chun Sing.Baca juga: Kerahkan Kapal Perang, Jet Tempur, dan CIA: Apa Tujuan Akhir Trump di Venezuela?“Ini bukan sekadar kapal perang biasa, tetapi kapal yang terintegrasi dengan kecerdasan buatan dan memiliki ‘otak’ yang terus berevolusi,” ujar Chan.Dengan bobot mencapai 8.000 ton dan panjang 150 meter, MRCV menjadi kapal tempur permukaan terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Republik Singapura (RSN).Kapal ini kini akan menjalani tahap penyelesaian, integrasi, dan uji laut di galangan Gul Yard milik ST Engineering.Proyek MRCV yang dikontrak pada Maret 2023 ini menggabungkan konsep fregat dengan “kapal induk mini” bagi sistem tak berawak.Artinya, satu MRCV dapat mengoordinasikan misi yang biasanya memerlukan beberapa kapal berawak.“Konsep operasinya mengingatkan saya pada film-film fiksi ilmiah,” kata Chan.“Bukan tentang memiliki jumlah tetap drone atau kapal permukaan tak berawak. Saat jenis misinya berkembang, sistem senjata dan kemampuan kapal ini juga akan ikut berevolusi,” imbuhnya.Kapal pertama MRCV dijadwalkan diserahkan pada 2028, menggantikan enam kapal rudal Victory-class berbobot 595 ton yang telah beroperasi sejak 1990-an. Menariknya, keenam kapal baru ini akan mewarisi nama yang sama dengan kapal pendahulunya.Adapun MRCV memiliki jangkauan hingga 7.000 mil laut, dengan ruang misi yang dapat memuat delapan kontainer berukuran 20 kaki.Desain modular ini memungkinkan kapal beralih dari misi tempur ke misi kemanusiaan seperti bantuan bencana dengan cepat.Di buritan, terdapat sistem untuk menaikkan dan menurunkan kapal kecil atau drone permukaan, sementara derek di sisi kapal berfungsi memindahkan peralatan.Dek terbang luas di bagian belakang juga mampu menampung drone udara dan helikopter berukuran sedang.