TOP

Murid Sekolah Rakyat Semarang Curhat Mensos dan Menpan RB: Dulu Susah Nyaris Putus Sekolah

2025-11-07 06:55:32
SEMARANG,urban – Puluhan murid Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 45, yang berlokasi di Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Pengembangan (BBPVP) disambangi Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN RB) Rini Widyantini di Semarang, Rabu (29/10/2025).Kedua Menteri itu meninjau pembelajaran di kelas didampingi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ahmad Luthfi dan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng, Mereka sempat mengajak para murid berkenalan di kelas dan menanyakan kisah mereka yang menjadi murid di sana.Salah seorang murid asal Banyumanik, Dian (15), mengaku hampir putus sekolah untuk melanjutkan bekerja dan berjualan jajanan.Baca juga: Pemkot Semarang Gencar Pantau Korban Banjir, Siapkan Logistik hingga PopokSebab, ia merasa prihatin dengan kondisi ekonomi keluarganya yang pontang-panting membiayainya bersekolah hingga MTs.“Aslinya lulus SMP mau kerja, usaha kecil-kecilan kaya jual sempolan buat bantu ringanin orang tua, tapi terus orang tua dikabarin ada sekolah gratis ini dan aku didaftarin,” ungkapnya.Dia menceritakan ibunya bekerja sebagai buruh kupas bawang dengan bayaran Rp 3.000 per kilogram.Dalam sehari, biasanya ibu Dian mengupas sampai enam kilogram bawang.“Kalau bapak kerjanya tukang bongkar pasang tratak, sebulan bayarannya Rp 500.000, itu buat biayain aku sama masku juga,” lanjutnya.Baca juga: Banjir Pantura Demak-Semarang, Mobil Derek Disiagakan 24 JamSementara itu, salah seorang wali murid yang tinggal di Sendangmulyo, Suradi (46), mengungkap anaknya pernah menjadi korban bullying di sekolahnya sebelumnya.Akibatnya, sang anak tak mau bersekolah sampai tiga tahun, hingga akhirnya mau mengulang dari bangku kelas 1 di Sekolah Rakyat dan hidup mandiri tanpa bergantung dengan orang tua.“Dulu dibully anak-anak lain di sekolah terus nggak mau sekolah lagi. Di sini alhamdulillah betah, satu minggu sekali nengok, enggak rewel,” kata Suradi.Dia mengaku bersyukur anaknya mendapat akses biaya pendidikan berbasis boarding school karena upah bulanannya yang hanya Rp 1 juta dirasa sulit mencukupi kebutuhan keluarga.“Alhamdulillah di sini gratis semua," katanya.Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, pembelajaran di tahun 2025 ini sesuai arahan Presiden Prabowo.Baca juga: Banjir Pantura Sayung, Mobil Pribadi dari Kudus ke Semarang Dialihkan ke Karangawen"Alhamdulillah sudah dimulai pada akhir semester yang lalu. Ini adalah operasional 1C. Jadi kalau 1A itu Juli, 1B itu Agustus, ini adalah 1C operasional di September,” katanya usai acara.Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengatakan, keberadaan SRT di Jawa Tengah sangat tepat untuk mengurangi angka kemiskinan dan kemiskinan ekstrem di wilayahnya.Sejauh ini, sudah ada 14 rintisan sekolah rakyat yang tersebar di 13 kabupaten/kota di Jawa Tengah.“(Mendukung vokasi) karena Jawa Tengah itu proyeksinya sekarang adalah investasi padat karya," kata Luthfi.

Mirror Edition - Daily News and Expert Opinions http://m.balinewshub.cc/