Prabowo Tegaskan Pemerintah Akan Tanggung Utang Kereta Cepat Whoosh
2025-11-07 07:07:33
JAKARTA,sea - Presiden Prabowo Subianto buka suara soal utang proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) atau Whoosh setelah isu ini menjadi polemik beberapa waktu terakhir.Prabowo menegaskan, pemerintah akan bertanggung jawab membayar utang Whoosh sehingga dia meminta masyarakat untuk tidak mengkhawatirkan soal beban utang itu.Hal ini dia putuskan setelah mempelajari utang Whoosh.Menurutnya, pembayaran cicilan utang proyek Kereta Cepat Whoosh sebesar Rp 1,2 triliun tiap tahunnya tidak menjadi masalah karena Indonesia memiliki uang yang cukup untuk membayarnya.Baca juga: Kala Presiden Prabowo Bangga dengan KRL: Tidak Kalah dengan Eropa..."Enggak usah khawatir, apa itu ribut-ribut Whoosh? Saya sudah pelajari masalahnya, tidak ada masalah. Saya tanggung jawab nanti Whoosh itu semuanya. Indonesia bukan negara sembarangan, kita hitung enggak ada masalah itu ya. Jadi PT KAI enggak usah khawatir, semuanya enggak usah khawatir," ujarnya saat meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Jakarta, Selasa (4/11/2025)."Rakyat kita layani rakyat, kita berjuang untuk rakyat kita, teknologi, semua sarana itu tanggung jawab bersama dan itu di ujungnya tanggung jawab Presiden Republik Indonesia. Jadi saya sekarang tanggung jawab Whoosh," tegasnya.Prabowo bilang, proyek Kereta Cepat Whoosh seharusnya tidak dilihat dari sisi untung dan rugi.Sebab, megaproyek kerja sama dengan China ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam menyediakan fasilitas transportasi umum yang layak untuk warganya.Sebagai transportasi publik, Whoosh telah memberikan manfaat bagi masyarakat yang menggunakannya baik dari segi kenyamanan maupun mempercepat waktu perjalanan dibandingkan kereta konvensional.Dia mencontohkan, pemerintah selama ini menggelontorkan subsidi untuk tiket KRL Jabodetabek sebesar 60 persen dari harga tiket agar masyarakat yang menggunakannya bisa mendapatkan harga tiket yang terjangkau.Untuk mensubsidi tiket KRL Jabodetabek melalui skema public service obligation (PSO) itu, pemerintah telah menghabiskan dana sekitar Rp 1,7 triliun per tahunnya."Jangan dihitung untung-untung rugi-rugi, enggak. Hitung manfaat untuk rakyat, di seluruh dunia begitu. Ini namanya public service obligation. Ini kehadiran negara," ucapnya.Lagipula, kata Prabowo, uang untuk memberikan fasilitas transportasi umum yang memadai itu berasal dari uang masyarakat juga yang dikumpulkan dari pungutan pajak dan lain-lain.Sehingga sudah seharusnya pemerintah menanggung pembayaran utang Whoosh tersebut.Oleh karenanya, Prabowo akan memastikan tidak ada kebocoran dalam pengumpulan penerimaan negara maupun belanja negara, termasuk juga menghentikan tindakan penyelewengan dan korupsi uang negara.