Satu Hal Jadi Perhatian Xabi Alonso Usai Madrid Tumbang di Liverpool
2025-11-07 06:51:57
- Pelatih Real Madrid,education Xabi Alonso, menyoroti tumpulnya penyelesaian akhir timnya setelah kalah 0-1 dari Liverpool pada laga matchday keempat Liga Champions 2025-2026 di Stadion Anfield, Selasa (4/11) waktu setempat.Gol tunggal Alexis Mac Allister pada menit ke-60 menjadi pembeda di hasil Liga Champions Liverpool vs Real Madrid tersebut.Real Madrid gagal menciptakan ancaman berarti sepanjang laga dan hanya melepaskan dua tembakan tepat sasaran.Ini adalah kali pertama Kylian Mbappe dkk gagal menjebol gawang lawan di semua kompetisi musim ini.Dalam konferensi pers setelah pertandingan, Alonso menilai kekalahan bukan disebabkan faktor fisik, melainkan kegagalan timnya memaksimalkan peluang.Baca juga: Kata-kata Arne Slot Usai Skor Liverpool Vs Real Madrid 1-0“Saya tidak merasa kami kalah secara fisik atau dalam duel,” kata Alonso seperti dikutip dari Marca.“Pertandingannya intens, dimainkan dengan tempo tinggi. Kami hanya kurang tajam di sepertiga akhir. Detail kecil menentukan hasil.”Pelatih asal Spanyol itu menambahkan bahwa para personel asuhannya sudah mencoba untuk menyesuaikan diri dengan tekanan Liverpool, tetapi kehilangan efektivitas saat mendekati gawang lawan.“Kami tidak mampu menembus garis pertahanan terakhir mereka untuk menciptakan peluang jelas di dalam kotak penalti,” ujarnya.Secara statistik, Real Madrid tertinggal jauh dalam hal produktivitas serangan.Liverpool menciptakan delapan tembakan tepat sasaran dan memaksa Thibaut Courtois melakukan sejumlah penyelamatan krusial untuk mencegah kekalahan lebih besar.Sementara, Real Madrid hanya mencatatkan 8 peluang secara total dengan empat yang tepat sasaran.Baca juga: Statistik Liverpool Vs Real Madrid: Bellingham Tuai Prestasi, The Reds Pecah RekorAFP/PAUL ELLIS Penyerang Real Madrid, Vinicius Junior, bereaksi pada laga liga Liga Champions antara Liverpool dan Real Madrid di Anfield di Liverpool, barat laut Inggris pada tanggal 4 November 2025.Alonso menegaskan bahwa timnya perlu lebih efisien dan berhati-hati dalam mengelola tekanan di laga-laga besar.“Kami harus belajar menahan tekanan, tidak memberi lawan banyak tendangan bebas atau sepak pojok,” katanya.“Tibu bermain sangat baik, tapi kami kekurangan kreativitas. Intensitasnya tinggi, dan kami perlu lebih tenang dalam situasi seperti ini.”